Ada Banyak Kecerdasan

Ada 4 anak yang mengamati fenomena jatuhnya buah kelapa tak bertuan.
.
🌟Anak ke 1 : dengan cekatan dia mengambil secarik kertas, membuat bidang segi tiga, menentukan sudut, mengira berat kelapa, dan dengan rumus matematikanya, anak ini menjelaskan hasil perhitungan ketinggian pohon kelapa, dan energi potensial yang dihasilkan dari kelapa yang jatuh lengkap dengan persamaan matematis dan fisika.
.
🌟Anak ke 2: dengan gesit anak ke dua ini datang memungut kelapa yang jatuh dan bergegas membawanya ke pasar, lalu menawarkan ke pedagang dan dia bersorak.. Yesss... Laku Rp 8.000.
.
🌟Anak ke 3: dengan cekatan, dia ambil kelapanya kemudian dia bawa keliling sambil menayakan, pohon kelapa itu milik siapa? Ini kelapanya jatuh mau saya kembalikan kepada yang punya pohon.
.
🌟Anak ke 4: dengan cekatan, dia mengambil kelapanya kemudian dia melihat ada seorang kakek yang tengah kepanasan dan berteduh dipinggir jalan. "Kek, ini ada kelapa jatuh, tadi saya menemukannya, kakek boleh meminum dan memakan buah kelapanya". .
.
.
Apakah keempat anak ini anak yang cerdas? Yaa.. Mereka anak yang cerdas.
.
Kita para orang tua dan pendidik, menilai kecerdasan anak hanya dari satu sisi, yakni kecerdasan anak pertama, kecerdasan akademik, Lebih parahnya, kecerdasan yang dianggap oleh negara adalah kecerdasan anak pertama yang diukur dari nilai saat mengerjakan UN. Sedangkan Kecerdasan Finansial (anak no 2), Kecerdasan Karakter (anak no 3) dan Kecerdasan Sosial (anak no 4). Belum ada ruang yang diberikan negara untuk mengakui kecerdasan mereka. Mereka adalah anak kandung negera yang belum diberi ruang untuk diakui.
____________________________________________
____________________________________________
Berhentilah berpikir kalau hanya dengan menjadi dokter dan insinyurlah yang bisa sejahtera hidup bahgia di dunia... 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Student State?

Hal-Hal Yang Hanya Bisa Dirasakan Oleh Mahasiswa Ngerekos

Mata Kuliah Teknik Industri Universitas Andalas