Pengertian dan Perbedaan Naluri, Insting, Feeling, Firasat, Intuisi, Nurani, Emosi, Inspirasi, Ilham
A. Naluri
Naluri ialah pembawaan alami yang tidak disadari atau tidak perlu dipelajari
karena memang sudah bawaan (fitrah atau kodrat) dari Allah Sang Pencipta, yang
mendorong untuk berbuat sesuatu, dan terdapat pada semua jenis makhluk hidup,
baik itu hewan maupun manusia. Biasanya kata naluri digunakan untuk menunjuk
sesuatu berupa pembawaan khas suatu makhluk atau berupa kasih sayang induk pada
anaknya.
Contoh: Naluri keibuan ataupun naluri kebapakan akan muncul dengan sendirinya; Secara naluri seorang ibu pasti memiliki kasih sayang dan ikatan
batin dengan anaknya; Sepasang suami-istri secara naluri pasti akan melakukan
hubungan badan meski mereka tidak pernah mempelajarinya; Secara naluri laki-laki
tertarik dengan perempuan, begitu pula sebaliknya; Secara naluri induk ayam
akan melindungi anaknya; Secara naluri laki-laki memiliki sifat maskulin,
sedangkan wanita memiliki sifat feminin; dan sebagainya.
Insting hampir sama dengan naluri, dimiliki manusia dan juga hewan.
Bedanya, kata insting lebih sering dipakai untuk menunjuk kemampuan khusus tertentu pada
hewan atau manusia. Misalnya: Taekwondoin tersebut memiliki insting yang tajam dalam
mengantisipasi serangan lawan; Petinju itu memiliki insting bertinju di atas
rata-rata lawannya; Pesilat itu mengandalkan insting hewaninya untuk
menumbangkan lawannya; Anjing pelacak polisi memiliki insting yang sangat tajam dalam
mencari sesuatu; Pada diri manusia ada insting hewani yang harus dikendalikan dengan benar; dan lain-lain.
C. Feeling
Feeling merupakan kata dalam
bahasa Inggris yang sudah lazim dipakai oleh orang Indonesia, meskipun dalam
KBBI tidak atau belum terdaftar. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia,
kata feeling bisa berarti perasaan, dari kata dasar feel yang artinya merasa. Kata feeling
juga sering digunakan untuk menunjuk suatu prediksi atau perkiraan.
Contoh: Pada saat mengendarai atau memarkir mobil, harus punya feeling yang tepat agar tidak nabrak; Magician itu feeling-nya sangat tepat
ketika menebak suatu angka; Kalau membuat tabel pakai feeling (perasaan) donk, biar nggak menceng-menceng kayak gini; dan masih banyak lagi contoh-contoh yang
lain.
D. Firasat
Firasat adalah suatu perasaan atau kata hati yang muncul sebelum terjadinya
sesuatu. Firasat hanya dimiliki pada manusia, tidak pada hewan. Dalam KBBI
dijelaskan bahwa perasaan akan terjadinya sesuatu tersebut, muncul setelah
melihat adanya indikasi, keadaan, ataupun gelagat. Sebenarnya penjelasan tersebut
ada benarnya namun kurang tepat, karena firasat seseorang bisa saja terjadi
tanpa melihat ada indikasi sebelumnya.
Misalnya: Firasat dari seorang ibu akan
terjadi kecelakaan pada anaknya dengan mengatakan, “Perasaan saya koq nggak
enak?” Atau firasat seorang ibu terjadi hal yang buruk pada anak atau suaminya setelah
ada indikasi, yaitu gelas pecah, terkena irisan pisau saat memasak; Firasat
seorang ulama pada saat berdzikir akan terjadinya sesuatu; dan sebagainya.
E. Intuisi
Intuisi, makna atau penggunaan kata intuisi beda tipis dengan firasat dan
feeling. Dalam KBBI, intuisi
diartikan dengan kemampuan untuk mengetahui atau memahami sesuatu tanpa
dipikirkan dan dipelajari, diartikan juga dengan bisikan hati atau gerak hati.
Perbedaannya dengan firasat atau feeling,
kata intuisi lebih banyak digunakan untuk hal-hal yang bersifat metafisika atau
di luar jangkauan rasional, biasanya dipakai untuk menyebut indera keenam.
Contoh: Kemampuan intuisi yang dimiliki anak indigo sangat tepat dalam
memprediksi terjadinya suatu peristiwa; Pengusaha itu lebih banyak menggunakan kekuatan intuisinya dalam mengambil sebuah keputusan daripada menggunakan
logikanya; Pesulap itu mempertunjukkan kemampuan intuisinya di hadapan ribuan
penonton.
F. Nurani
Nurani adalah perasaan atau lubuk hati terdalam yang selalu membisikkan
dan mendorong pada kebaikan. Kata nurani biasanya disejajarkan dengan hati,
sehingga menjadi hati nurani. Karena memang nurani erat kaitannya dengan hati
(perasaan). Nurani selalu menunjuk pada hal-hal yang positif, berbeda dengan
hati atau perasaan yang bisa digunakan untuk sesuatu yang positif ataupun negatif.
Misalnya: kebusukan hati, ketenangan hati, perasaan bahagia, perasaan dengki,
dan sebagainya.
Kalau nurani hanya bisa digunakan untuk sesuatu yang positif
saja, tidak mungkin negatif. Contoh: Sejahat apapun orang itu, pasti ia masih
punya nurani (perasaan kebaikan); Karena bisikan hati nuraninya, akhirnya
preman itu insaf dan segera bertaubat. Kalau kata nurani dikalimatkan dengan
kenegatifan, tentu sangat tidak tepat. Contoh: Mahasiswa itu nekat berbuat jahat
karena bisikan nuraninya; Orang itu tega menyakitinya karena rasa dengki yang
timbul dari hati nuraninya. Tidak tepat bukan?
G. Emosi
Kata emosi, dalam KBBI dimaknai dengan beragam arti: (1) sebagai luapan
perasaan yang dapat berkembang dan surut dalam waktu singkat, (2) keadaan
psikologis, seperti marah, gembira, sedih, rindu, dll., (3) perasaan marah, (4)
getaran jiwa. Pemaknaan tersebut bisa benar bisa juga salah, tergantung
penggunaannya dalam suatu kalimat. Meskipun demikian, kata emosi paling sering digunakan
untuk menyebut perasaan marah, dan ini yang lazim dimaknai oleh masyarakat
Indonesia. Contoh: Tindakan Satpol PP tersebut memancing emosi para pedagang
kaki lima; Kartu merah yang diberikan wasit membuat emosi sang pelatih; Kekalahan Persebaya membuat emosi “Bonek” semakin memuncak.
Bisa juga kata emosi
tidak dimaknai sebagai perasaan marah. Misalnya: Emosi keagamaan di kampung Kauman terasa begitu kental setelah ajaran Thariqah Qadiriyah mulai menyebar; Atlet itu tidak dapat mengendalikan emosinya setelah berhasil memenangkan
medali emas olimpiade; Kedua sejoli itu terlihat meluapkan emosi karena rasa
rindunya selama ini dapat terbayar lewat pertemuan di pantai.
H. Inspirasi dan/atau Ilham
Kata inspirasi dan ilham sebenarnya memiliki makna yang sama dan sah-sah
saja digunakan sebagai padanan kata atau sinonim. Dalam KBBI pun kata inspirasi
dan ilham dapat digunakan dalam pengertian yang sama. Contoh: Saya mendapat
inspirasi/ilham untuk menulis novel setelah membaca kisah Nabi Yusuf dalam
Al-Qur’an; Syaikh Ahmad Yasin telah menginspirasi/mengilhami jutaan umat muslim untuk
tidak menyerah meski dalam kondisi fisik yang terbatas; Film Titanic terinspirasi/terilhami dari
kejadian nyata tenggelamnya kapal Titanic.
Hanya saja, untuk kata ilham ada makna khusus seperti yang djelaskan
dalam KBBI, yaitu petunjuk dari Tuhan yang timbul melalui bisikan hati. Contoh:
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam
mendapat ilham untuk berkhalwat di Gua Hira; Ibunda Nabi Musa 'alaihissalam mendapat ilham supaya
memasukkan anaknya ke dalam peti lalu menghanyutkannya ke Sungai Nil.
By Rihan Musadik, S.Pd.
Komentar
Posting Komentar