Ada ikhwah, Si(apa) yang Menantimu?
Ada seorang teman bercerita kepada saya bahwa dia kebingunan untuk meminang akhwat yang dia sukai, karena dia merasa belum siap dan sebagainya. padahal sebenaranya temen saya ini sudah sangat ingin untuk menikah. Ada juga teman yang bercerita kalau dia takut ditolak ketika mengkhitbah seorang Akhwat karena dia belum mapan, masih kuliah, dan segudang alasan lainnya.
Itulah beberapa realilta yang dihadapai oleh sebagian Ikhwan (klo ga mo dikatakan mayoritas). Dimana mereka merasa kebingungan dan ketakutan ketika akan mengkhitabah seorang akhwat. Kalau dilihat secara seksama, sebenarnya kebingungan bukan hanya monopoli pihak Ikhwan saja. Akhwatpun sebanarnya juga dilanda dengan kebingungan yang hampir sama. mereka bingung kenapa belum ada Ikhwan yang mau meminangnya. Sehingga Akhwat mengalami kebingungannya dalam penantian seorang Ikhwan berkudah putih yang akan membawanya pergi.
KETIKA AKHWAT MINDER IKHWAN PUN JADI KEDER
Sebenarnya banyak aspek yang membuat banyak Ikhwan merasa bingung untuk meminang seorang Akhwat setidaknya mereka (para Ikhwan) memiliki salah satu dari 5 alasan berikut :
1.Akhwatnya anak orang kaya.
2.Akhwatnya orang pinter (juara umum atau ahli dalam kalkulus).
3.Akhwatnya termasuk The best Quality atau Limeted Edition (hehehe kayak barang aja yachh???) sehingga terlalu banyak saingan.
4.Beda suku atau Beda Strata sosial (kasta), maklum bila Ikhwan berkasta Sudra maka akan sangat sulit mendapatkan Akhwat dengan kasta diatasnya. atau si Akhwatnya berdarah biru sedangkan si Ikhwanya berdarah abu-abu.
5.Si Ikhwan merasa belum mapan secara Finansial. inilah 5 alasan yang sering terlontar dari mulut seorang Ikhwan ketika dia akan meminang seorang Akhwat.
Jadi bila diperhatikan sekarang ini banyak ikhwan yang terkena penyakit WAHM aliasHUBBUL MAR’AH WAKAROHIATUN NIKAH = CINTA WANITA DAN TAKUT NIKAH.
Terkadang Akhwat membuat seorang ikhwan semakin tambah bingung dengan ungkapan akhwat “Saya ingin menikah dengan Ikhwan yang memiliki pekerjaan dan penghasilan yang tetap” (maksudnya si ikhwannya memiliki pekerjaan yang bagus dan gajih diatas 2 juta perbulan.-matre juga ya Akhwat).
Pernah ada cerita dari seorang teman yang mencoba melamar seorang Akhwat. Ketika hendak di pinang akhwat tersebut berkata“Afwan akhi ana merasa tidak pantas untuk akhi, diluar sana masih banyak Akhwat yang lebih pantas untuk akhi”. Saya katakan ini akhwatnya yang minder, atau pura-pura minder untuk menolak lamaran si Ikhwan dengan cara yang teramat sangat halus. Padahal maksud dari perkataannya adalah “maaf akhi, saya rasa Akhi ga pantas untuk saya atau maaf akhi saya ga suka ma akhi jadi cari aja Akhwat yang lain”. Jadi sekarang ternyata banyak akhwat yang terlalu pandai ber apologi.
Logikanya setiap orang waras dan normal tentu dia menginginkan orang yang lebih baik atau orang yang dipandang baik untuk menjadi pendamping hidupnya. Jadi akhwat yang telah di Tarbiyah dan memahami Islam dengan baik tentu tidak akan berkata seperti itu. Akan tetapi dia akan berkata “kalau memang saya di pandang pantas untuk akhi” atau "kalau ini yang terbaik" dan semisalnya.
PILIH HARTA, FISIK, ATAU AGAMAnya?????
Rasulullah SAW pernah bersabda “budak Habsyi yang hitam legam tetapi dia memiliki agama yang bagus (shaleh) sesungguhnya lebih baik bagi kalian”. Banyak Ikhwan ketika memilih seorang akhwat selalu melihat dari bentuk fisiknya demikian juga dengan akhwat banyak juga akhwat yang melihat ikhwan itu dari Fisik dan Hartanya.
Ketika saya ketengahkan hadist nabi diatas banyak yang berkilah bahwa kalau dapet yang plus plus itu kan lebih utama, ya kaya, cantik dan shalehah. Tetapi muncul satu pertanyaan apakah kita akan menunggu sampai lebaran moyet untuk bisa menemukan akhwat seperti itu??
Kenapa kita terkadang melihat orang dari Fisiknya?? Bukankah Fisik itu akan berubah seiring dengan bergantinya hari dan bertambahnya usia??? Kenapa banyak ikhwan mencari Akhwat yang kaya, padahal yang wajib mencari nafkah itu adalah laki-laki?? Bukankah kekayaan Istri itu tidak bisa menjadi milik suami???
Bagi Akhwat juga sama, mereka juga kadang mencari Ikhwan yang ganteng, yang Tajir Mampus dan Shaleh. Saya kadang berfikir apakah si Akhwat ini lupa bahwa bentuk Fisik dan Harta itu Allah yang mengatur? Tidak ada orang yang mau berbentuk Fisik jelek dan Hidup miskin.
Kenapa Allah dan RasulNya memerintahkan kepada kita untuk mencari pasangan hidup itu berdasarkan ke Shalehannya (agamanya)? Karena ke keshalehan itu adalah proses diri, dan ini adalah pilihan yang ada dalam wilayah kemampuannya. Seseorang apakah dia mo jadi seorang ahli ibadah atau ahli maksyiaat itu adalah pilihan hidupnya.
Ini berbeda dengan harta dan fisik dimana semuanya telah ditetapkan oleh Allah sehingga kita tidak bisa berbuat apa apa untuk merubahnya. dalam masalah harta, Allah hanya mewajibkan kepada kita untuk berusaha semaksimal mungkin.
Bahkan ada hadist yang mencela seseorang yang menikah karena harta dan fisiknya.karena Harta dapat memperbudak dan Fisik dapat mencelakakan. Rasul pernah bersabda kalaumenikah itu adalah sebagain dari kesempurnaan agama. Kenapa begitu? Karena seorang Ikhwan yang Shaleh akan menjadi penyempurna agama istrinya, demikian juga Akhwat yang shalehah akan menjadi penyempurna agama suaminya. Inilah maksud firman Allah "kalian (laki-laki) menjadi pakaian baginya (istri-istriya) dan kalian (istri) menjadi pakaian baginya (suami)". fungsi pakaian adalah saling mentutupi. demikian juga suami istri mereka saling menutupi setiap kekurangan pasangannya. mereka saling mengingatkan bila salah, saling menyemangati bila lelah, saling menasehati bila lupa, dan bahu membahu menggapai ridha Ilahi.
1.Akhwatnya anak orang kaya.
2.Akhwatnya orang pinter (juara umum atau ahli dalam kalkulus).
3.Akhwatnya termasuk The best Quality atau Limeted Edition (hehehe kayak barang aja yachh???) sehingga terlalu banyak saingan.
4.Beda suku atau Beda Strata sosial (kasta), maklum bila Ikhwan berkasta Sudra maka akan sangat sulit mendapatkan Akhwat dengan kasta diatasnya. atau si Akhwatnya berdarah biru sedangkan si Ikhwanya berdarah abu-abu.
5.Si Ikhwan merasa belum mapan secara Finansial. inilah 5 alasan yang sering terlontar dari mulut seorang Ikhwan ketika dia akan meminang seorang Akhwat.
Jadi bila diperhatikan sekarang ini banyak ikhwan yang terkena penyakit WAHM aliasHUBBUL MAR’AH WAKAROHIATUN NIKAH = CINTA WANITA DAN TAKUT NIKAH.
Terkadang Akhwat membuat seorang ikhwan semakin tambah bingung dengan ungkapan akhwat “Saya ingin menikah dengan Ikhwan yang memiliki pekerjaan dan penghasilan yang tetap” (maksudnya si ikhwannya memiliki pekerjaan yang bagus dan gajih diatas 2 juta perbulan.-matre juga ya Akhwat).
Pernah ada cerita dari seorang teman yang mencoba melamar seorang Akhwat. Ketika hendak di pinang akhwat tersebut berkata“Afwan akhi ana merasa tidak pantas untuk akhi, diluar sana masih banyak Akhwat yang lebih pantas untuk akhi”. Saya katakan ini akhwatnya yang minder, atau pura-pura minder untuk menolak lamaran si Ikhwan dengan cara yang teramat sangat halus. Padahal maksud dari perkataannya adalah “maaf akhi, saya rasa Akhi ga pantas untuk saya atau maaf akhi saya ga suka ma akhi jadi cari aja Akhwat yang lain”. Jadi sekarang ternyata banyak akhwat yang terlalu pandai ber apologi.
Logikanya setiap orang waras dan normal tentu dia menginginkan orang yang lebih baik atau orang yang dipandang baik untuk menjadi pendamping hidupnya. Jadi akhwat yang telah di Tarbiyah dan memahami Islam dengan baik tentu tidak akan berkata seperti itu. Akan tetapi dia akan berkata “kalau memang saya di pandang pantas untuk akhi” atau "kalau ini yang terbaik" dan semisalnya.
PILIH HARTA, FISIK, ATAU AGAMAnya?????
Rasulullah SAW pernah bersabda “budak Habsyi yang hitam legam tetapi dia memiliki agama yang bagus (shaleh) sesungguhnya lebih baik bagi kalian”. Banyak Ikhwan ketika memilih seorang akhwat selalu melihat dari bentuk fisiknya demikian juga dengan akhwat banyak juga akhwat yang melihat ikhwan itu dari Fisik dan Hartanya.
Ketika saya ketengahkan hadist nabi diatas banyak yang berkilah bahwa kalau dapet yang plus plus itu kan lebih utama, ya kaya, cantik dan shalehah. Tetapi muncul satu pertanyaan apakah kita akan menunggu sampai lebaran moyet untuk bisa menemukan akhwat seperti itu??
Kenapa kita terkadang melihat orang dari Fisiknya?? Bukankah Fisik itu akan berubah seiring dengan bergantinya hari dan bertambahnya usia??? Kenapa banyak ikhwan mencari Akhwat yang kaya, padahal yang wajib mencari nafkah itu adalah laki-laki?? Bukankah kekayaan Istri itu tidak bisa menjadi milik suami???
Bagi Akhwat juga sama, mereka juga kadang mencari Ikhwan yang ganteng, yang Tajir Mampus dan Shaleh. Saya kadang berfikir apakah si Akhwat ini lupa bahwa bentuk Fisik dan Harta itu Allah yang mengatur? Tidak ada orang yang mau berbentuk Fisik jelek dan Hidup miskin.
Kenapa Allah dan RasulNya memerintahkan kepada kita untuk mencari pasangan hidup itu berdasarkan ke Shalehannya (agamanya)? Karena ke keshalehan itu adalah proses diri, dan ini adalah pilihan yang ada dalam wilayah kemampuannya. Seseorang apakah dia mo jadi seorang ahli ibadah atau ahli maksyiaat itu adalah pilihan hidupnya.
Ini berbeda dengan harta dan fisik dimana semuanya telah ditetapkan oleh Allah sehingga kita tidak bisa berbuat apa apa untuk merubahnya. dalam masalah harta, Allah hanya mewajibkan kepada kita untuk berusaha semaksimal mungkin.
Bahkan ada hadist yang mencela seseorang yang menikah karena harta dan fisiknya.karena Harta dapat memperbudak dan Fisik dapat mencelakakan. Rasul pernah bersabda kalaumenikah itu adalah sebagain dari kesempurnaan agama. Kenapa begitu? Karena seorang Ikhwan yang Shaleh akan menjadi penyempurna agama istrinya, demikian juga Akhwat yang shalehah akan menjadi penyempurna agama suaminya. Inilah maksud firman Allah "kalian (laki-laki) menjadi pakaian baginya (istri-istriya) dan kalian (istri) menjadi pakaian baginya (suami)". fungsi pakaian adalah saling mentutupi. demikian juga suami istri mereka saling menutupi setiap kekurangan pasangannya. mereka saling mengingatkan bila salah, saling menyemangati bila lelah, saling menasehati bila lupa, dan bahu membahu menggapai ridha Ilahi.
Komentar
Posting Komentar