Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Ada ikhwah, Si(apa) yang Menantimu?

Ada seorang teman bercerita kepada saya bahwa dia kebingunan untuk meminang akhwat yang dia sukai, karena dia merasa belum siap dan sebagainya. padahal sebenaranya temen saya ini sudah sangat ingin untuk menikah. Ada juga teman yang bercerita kalau dia takut ditolak ketika mengkhitbah seorang Akhwat karena dia belum mapan, masih kuliah, dan segudang alasan lainnya. Itulah beberapa realilta yang dihadapai oleh sebagian Ikhwan (klo ga mo dikatakan mayoritas). Dimana mereka merasa kebingungan dan ketakutan ketika akan mengkhitabah seorang akhwat. Kalau  dilihat secara seksama, sebenarnya kebingungan bukan hanya monopoli pihak Ikhwan saja. Akhwatpun sebanarnya juga dilanda dengan kebingungan yang hampir sama. mereka bingung kenapa belum ada Ikhwan yang mau meminangnya. Sehingga Akhwat mengalami kebingungannya dalam penantian seorang Ikhwan berkudah putih yang akan membawanya pergi. KETIKA AKHWAT MINDER IKHWAN PUN JADI KEDER Sebenarnya banyak aspek yang membuat banyak Ikhwan mer

13 Akhlak Utama Salafus Shalih

Ahlus Sunnah wal Jama’ah  atau  Salafush Sholih  (generasi terbaik dari umat Islam) bukan hanya mengajarkan prinsip dalam beraqidah saja, namun Ahlus Sunnah wal Jama’ah juga bagaimanakah berakhlaq yang mulia. Itulah yang diajarkan oleh Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam  dalam haditsnya, إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ صَالِحَ الأَخْلاَقِ “ Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan baiknya akhlaq. ” (HR. Ahmad 2/381,  shahih ) Dalam suatu hadits shahih, Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam  memanjatkan do’a, اللّهُمَّ اهْدِنِى لأَحْسَنِ الأَخْلاَقِ لاَ يَهْدِى لأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ “ Allahummah-diinii li-ahsanil akhlaaqi, laa yahdi li-ahsaniha illa anta (Ya Allah, tunjukilah padaku akhlaq yang baik.  Tidak ada yang dapat menunjuki pada baiknya akhlaq tersebut kecuali Engkau ) ” (HR. Muslim no. 771). Maka sungguh sangat aneh jika ada yang mengklaim dirinya sebagai Ahlus Sunnah, namun jauh dari  akhlaq  yang mulia. Jika ia menyatakan dirinya mengikuti pa

Apa itu Teknik Industri?

Lulusan sarjana Teknik Industri UI yang diarahkan untuk memiliki kemampuan pemecahan masalah yang kuat dan sistemik dengan pendekatan multi-disiplin tentunya dalam kerangka keilmuan teknik industri. Keilmuan teknik industri sendiri merupakan keilmuan teknik yang unik karena telah mengandung pendekatan multi-disiplin dalam pendefinisian keilmuannya. Seperti terlihat dalam pendefinisian bidang keilmuan teknik industri versi Institute of Industrial Engineers (IIE) dibawah ini: "Teknik industri berfokus kepada perancangan, peningkatan dan instalasi dari sistem terintegrasi yang terdiri atas manusia, material, peralatan dan energi untuk menspesifikasikan, memprediksi dan mengevaluasi hasil yang diperoleh dari sebuah sistem terintegrasi, oleh karena itu dibutuhkan pengetahuan dan keahlian dalam bidang matematika, fisika dan ilmu-ilmu sosial serta prinsip dan metodologi teknik/rekayasa". Untuk menjelaskan pendefinisian ini maka definisi diatas akan dibagi menjadi 3 bagia
MEMAKSIMALKAN POTENSI – Kisah Inspiratif dari “Christopher L. Jr.” Suatu ketika, pimpinan *Mercedes Benz*, sebut saja Mr Benz menelpon seorg tukang ledeng yg direkomendasika n temannya utk memperbaiki kran air yg bocor di rumah. temannya bilang tukang ledeng yg satu ini bisa diandalkan. Ketika dihubungi ternyata sang tukang ledeng sedang banyak pekerjaan dan baru bisa datang 2 hari lagi. akhirnya Mr Benz setuju utk menunggu 2 hari. Keesokan harinya, sang tukang ledeng menghubungi Bos Mercy tsb sekedar menyampaikan terima kasih krn sdh bersedia menunggu 1 hari lagi. sang Bos pun terkesan atas pelayanan dan cara berbicara sang tukang ledeng tsb. Pada hari yg disepakati, sang tukang ledeng datang ke rumah tsb utk memperbaiki kran yg bocor. Setelah di utak atik sana dan sini, kran pun selesai diperbaiki dan sang tukang ledeng pulang setelah menerima pembayaran atas jasanya. Sekitar 2 minggu setelah itu, sang tukang ledeng menghubungi lagi Mr Benz sekedar menanyakan apakah k